Friday, May 17, 2013

Arenga pinata


LIHAT GAMBAR DISINI 

Kemampuan Arenga pinnata dalam menyimpan air dapat dikarenakan anatomi dan morfologi batangnya yang menunjang. Berdasarkan sifat internal dan eksternalnya, tipe batang Arenga pinnata termasuk ke dalam jenis pohon. Menurut Mulyani (2006), struktur umum yang dimiliki pada batang, pada bagian luar terdapat epidermis yang ditutupi oleh bahan lemak alam yang sangat tahan air (kutin). Lapisan kutin disebut dengan kutikula. Pada Arenga pinnata, kutikulanya cukup tebal, bersifat kedap air dan gas (impermeabel). Bagian sebelah dalam epidermis terdapat korteks yang terdiri dari jaringan parenkim, kolenkim, dan sklerenkim. Di sebelah dalam korteks terdapat silinder pusat yang berisi jaringan pembuluh tersusun yang biasa disebut ikatan pembuluh (berkas pengangkut). Setiap berkas pengangkut terdiri atas xilem di bagian dalam dan floem di bagian luar. Pada Arenga pinata, berkas pengangkut tersebar pada seluruh batang. Di antara xilem dan floem tidak terdapat kambium, sehingga disebut dengan tipe kolateral tertutup.
Struktur tumbuhan yang paling berperan dalam pencegahan banjir adalah jaringan parenkim. Jaringan parenkim merupakan jaringan dasar yang terdapat di seluruh tubuh tumbuhan. Sebagian besar tubuh tumbuhan, seperti empulur, hampir semua korteks akar dan batang, perisikel, mesofil daun, dan daging buah terdiri atas parenkim. Sel parenkim juga terdapat di dalam xilem dan floem. Berdasarkan fungsinya, parenkim dapat dibedakan menjadi parenkim asimilasi, parenkim penimbun, parenkim air, dan arenkim. Parenkim air merupakan sel parenkim yang berfungsi menyimpan air sebagai bahan cadangan. Umumnya sel berukuran besar, berdinding tipis, lapisan sitoplasmanya tipis, mengandung hanya sedikit kloroplas atau bahkan tidak ada sama sekali. Sel penyimpan air memiliki vakuola besar yang berisi cairan berlendir. Senyawa berlendir ini dapat meningkatkan kapasitas penyimpanan air dan juga terdapat dalam sitoplasma maupun dinding sel (Mulyani 2006). Sel parenkim pada Arenga pinnata terdapat pada akar, batang, maupun daunnya. Porsi terbesar yang dapat menampung air terletak pada batangnya. Hal tersebut dikarenakan volume batang merupakan organ yang paling terbesar yang memungkinkan tertampungnya air. Batang Arenga pinnata tertinggi memiliki tinggi hingga 25 m dengan diameter mencapai 65 cm. 

Jika ditotalkan, volume batang dapat mencapai 16,25 m2. Jika dikurangi bagian epidermis serta lapisan yang tidak berparenkim, dan ditambah dengan parenkim yang terdapat pada akar, daun dan pelepahnya, sebuah Arenga pinnata dapat menampung air hingga 200 liter. Air dapat tertampung di dalam tubuh tumbuhan dengan watku yang relatif lama dikarenakan tingkat transpirasi yang rendah. Transpirasi dicegah dengan adanya lilin yang cukup tebal pada bagian daun, serta kutikula yang tebal dan berlilin pada bagian batang. Sehingga, laju transpirasi dapat diperlambat. Anatomi palem tersebut yang dimanfaatkan oleh para konservaser alam dalam mencegah banjir.
Arenga pinnata pun digunakan dalam mencegah erosi ataupun longsor. Sebagai tumbuhan kelas monokotil, Arenga pinnata memiliki akar tipe serabut. Akar serabut dan bulu akar yang banyak berfungsi untuk berpegangan pada tanah. Kelebihan akar Arenga pinnata adalah, sistem perakarannya kuat dan panjang. Menurut Mogea,, Seibert, dan Smits (1991), sistem perakaran Arenga pinnata sangat dalam hingga mencapai kedalaman 15 meter dengan lebar mencapai 10 meter. Dengan sistem perakaran yang cukup kokoh dan sangat panjang tersebut dapat memberikan kestabilan pada tanah. Selain sebagai alat transportasi mineral dan zat hara, akar pada Arenga pinnata lebih berfungsi sebagai jangkar, melihat sistem perakarannya yang begitu kokoh dan panjang.

No comments:

Post a Comment