LIHAT GAMBAR DISINI
Kemampuan Arenga pinnata dalam menyimpan air dapat dikarenakan anatomi dan morfologi batangnya yang menunjang. Berdasarkan sifat internal dan eksternalnya, tipe batang Arenga pinnata termasuk ke dalam jenis pohon. Menurut Mulyani (2006), struktur umum yang dimiliki pada batang, pada bagian luar terdapat epidermis yang ditutupi oleh bahan lemak alam yang sangat tahan air (kutin). Lapisan kutin disebut dengan kutikula. Pada Arenga pinnata, kutikulanya cukup tebal, bersifat kedap air dan gas (impermeabel). Bagian sebelah dalam epidermis terdapat korteks yang terdiri dari jaringan parenkim, kolenkim, dan sklerenkim. Di sebelah dalam korteks terdapat silinder pusat yang berisi jaringan pembuluh tersusun yang biasa disebut ikatan pembuluh (berkas pengangkut). Setiap berkas pengangkut terdiri atas xilem di bagian dalam dan floem di bagian luar. Pada Arenga pinata, berkas pengangkut tersebar pada seluruh batang. Di antara xilem dan floem tidak terdapat kambium, sehingga disebut dengan tipe kolateral tertutup.
Kemampuan Arenga pinnata dalam menyimpan air dapat dikarenakan anatomi dan morfologi batangnya yang menunjang. Berdasarkan sifat internal dan eksternalnya, tipe batang Arenga pinnata termasuk ke dalam jenis pohon. Menurut Mulyani (2006), struktur umum yang dimiliki pada batang, pada bagian luar terdapat epidermis yang ditutupi oleh bahan lemak alam yang sangat tahan air (kutin). Lapisan kutin disebut dengan kutikula. Pada Arenga pinnata, kutikulanya cukup tebal, bersifat kedap air dan gas (impermeabel). Bagian sebelah dalam epidermis terdapat korteks yang terdiri dari jaringan parenkim, kolenkim, dan sklerenkim. Di sebelah dalam korteks terdapat silinder pusat yang berisi jaringan pembuluh tersusun yang biasa disebut ikatan pembuluh (berkas pengangkut). Setiap berkas pengangkut terdiri atas xilem di bagian dalam dan floem di bagian luar. Pada Arenga pinata, berkas pengangkut tersebar pada seluruh batang. Di antara xilem dan floem tidak terdapat kambium, sehingga disebut dengan tipe kolateral tertutup.
Struktur tumbuhan yang paling
berperan dalam pencegahan banjir adalah jaringan parenkim. Jaringan parenkim
merupakan jaringan dasar yang terdapat di seluruh tubuh tumbuhan. Sebagian
besar tubuh tumbuhan, seperti empulur, hampir semua korteks akar dan batang,
perisikel, mesofil daun, dan daging buah terdiri atas parenkim. Sel parenkim
juga terdapat di dalam xilem dan floem. Berdasarkan fungsinya, parenkim dapat
dibedakan menjadi parenkim asimilasi, parenkim penimbun, parenkim air, dan
arenkim. Parenkim air merupakan sel parenkim yang berfungsi menyimpan air
sebagai bahan cadangan. Umumnya sel berukuran besar, berdinding tipis, lapisan
sitoplasmanya tipis, mengandung hanya sedikit kloroplas atau bahkan tidak ada
sama sekali. Sel penyimpan air memiliki vakuola besar yang berisi cairan
berlendir. Senyawa berlendir ini dapat meningkatkan kapasitas penyimpanan air
dan juga terdapat dalam sitoplasma maupun dinding sel (Mulyani 2006). Sel
parenkim pada Arenga pinnata terdapat pada akar, batang, maupun daunnya.
Porsi terbesar yang dapat menampung air terletak pada batangnya. Hal tersebut
dikarenakan volume batang merupakan organ yang paling terbesar yang
memungkinkan tertampungnya air. Batang Arenga pinnata tertinggi memiliki
tinggi hingga 25 m dengan diameter mencapai 65 cm.
Arenga pinnata pun digunakan dalam mencegah erosi ataupun longsor. Sebagai
tumbuhan kelas monokotil, Arenga pinnata memiliki akar tipe serabut.
Akar serabut dan bulu akar yang banyak berfungsi untuk berpegangan pada tanah.
Kelebihan akar Arenga pinnata adalah, sistem perakarannya kuat dan
panjang. Menurut Mogea,, Seibert, dan Smits (1991), sistem perakaran Arenga
pinnata sangat dalam hingga mencapai kedalaman 15 meter dengan lebar
mencapai 10 meter. Dengan sistem perakaran yang cukup kokoh dan sangat panjang
tersebut dapat memberikan kestabilan pada tanah. Selain sebagai alat
transportasi mineral dan zat hara, akar pada Arenga pinnata lebih
berfungsi sebagai jangkar, melihat sistem perakarannya yang begitu kokoh dan
panjang.
No comments:
Post a Comment