2.1 Phaeophyceae
Phaeophyceae
adalah ganggang berwarna pirang yang memiliki karakteristik seperti: Memiliki kloroplas
yang dibungkus membran berisi klorofil
a, karoten, fikosantin, dan santofil. Fikosantin menutupi warna lainnya
sehingga menyebabkan ganggang itu terlihat berwarna pirang. Sel-sel nya hanya
mempunyai 1 inti dan dua dinding sel,
yaitu sebelah dalam berupa selulosa, dan sebelah luar berupa pectin, dan di
bawah pectin terdapat algin yaitu senyawa yang menyerupai gelatin berupa garam
Ca dari asam alginate pada laminaria. Hasil asimilasi dapat berupa laminarin
(50% dari berat kering), manit, minyak dan zat-zat lain.
Kebanyakan Phaeopyceae hidup di air laut dan sedikit di
air tawar. Di Laut dan Samudra di daerah iklim sedang dingin, talusnya dapat
berukuran sangat besar dan berbeda- beda bentuknya. Ganggang ini termasuk
bentos, melekat pada batu-batu, kayu, sering sering juga sebagai epifit pada
talus ganggang lain, bahkan ada yang hidup sebagai endofit.
Reproduksi
aseksual dengan zoospore, sedang seksual dengan anisogami. Zoospora dan gamet
mempunyai dua flagel yang heterokon dan terdapat di bagian badannya yang
berbentuk buah pear atau sekoci. Pada waktu bergerak flagel yang panjang dan
mengikilat menghadap ke muka, sedang yang pendek menghadap ke belakang. Dekat
tempat keluarnya flagel terdapat bintik mata berwarna pirang kemerah-merahan
dan satu kromatofora berwarana pirang.
(Neni
Husnaidah,.2005:67)
Adapun ciri-ciri dari alat gerak
phaeophyta, yaitu :
1.
Berupa
flagel, terletak pada sel-sel perkembangbiakan dan letaknya lateral.
2.
Berjumlah
2 yang heterokon dan terdapat di bagian samping badannya yang berbentuk pir.
3.
Pada
waktu bergerak ada yang panjang, mempunyai rambut-rambut menghadap ke muka dan
yang pendek menghadap ke belakang.
4.
Dekat
dengan keluarnya flagel terdapat bintik mata yang berwarna kemerah-merahan,
Berdasarkan tipe pergiliran
keturunan, terbagi atas :
1. Golongan Isogeneratae
Golongan isogeneratae yaitu golongan
tumbuhan yang memiliki pergiliran keturuan isomorf. Sporofit dan gametofit
mempunyai bentuk dan ukuran yang sama secara morfologi tetapi sitologinya
berbeda. Contoh: Ectocarpus
2. Golongan Heterogenerate
Golongan heterogenerate yaitu
golongan tumbuhan yang memiliki pergiliran keturunan yang heteromorf. Sporofit
dan gametofitnya berbeda secara morfologi maupun sitologinya.
Contoh: Laminaria
3. Golongan Cyelosporae
Golongan cyelosporae yaitu golongan
tumbuhan yang tidak memiliki pergiliran keturunan. Contoh: Fucus
Phaeophyceae bersifat autotrof
fotosintesis, yang terjadi pada setiap helaian daun. Karbohidrat yang
dihasilkan ditransportasi ke tangkai yang menyerupai batang.
Cara reproduksi kelas Phaeophyta terbagi
atas 2, yaitu :
1.
Secara
Vegetatif (Aseksual)
a)Fragmentasi
b)
Pembentukan
Spora, baik zoospora maupun aplanospora
2. Secara Generatif (Seksual)
a. Isogami
b. Anisogami
c. Oogami
Anggota
Phaeophyceae meliputi 13 bangsa yaitu :
Phaeosporales(Ectophorales), Laminariales, Dictyotales, Fucales, Chordariales,
Sporochinales, Desmarestiales, Cutleriales, Sphacelariales, Tilopteridales,
Dictysiphonales, Scytosiphonales, Durvillaeales.
(Karmahlia,2012,http://karmahlia.blogspot.com)
No comments:
Post a Comment