Thursday, May 16, 2013

PHAEOPHYCEAE


2.1  Phaeophyceae
Phaeophyceae adalah ganggang berwarna pirang yang memiliki karakteristik seperti: Memiliki kloroplas yang dibungkus membran  berisi klorofil a, karoten, fikosantin, dan santofil. Fikosantin menutupi warna lainnya sehingga menyebabkan ganggang itu terlihat berwarna pirang. Sel-sel nya hanya mempunyai  1 inti dan dua dinding sel, yaitu sebelah dalam berupa selulosa, dan sebelah luar berupa pectin, dan di bawah pectin terdapat algin yaitu senyawa yang menyerupai gelatin berupa garam Ca dari asam alginate pada laminaria. Hasil asimilasi dapat berupa laminarin (50% dari berat kering), manit, minyak dan zat-zat lain.
Kebanyakan  Phaeopyceae hidup di air laut dan sedikit di air tawar. Di Laut dan Samudra di daerah iklim sedang dingin, talusnya dapat berukuran sangat besar dan berbeda- beda bentuknya. Ganggang ini termasuk bentos, melekat pada batu-batu, kayu, sering sering juga sebagai epifit pada talus ganggang lain, bahkan ada yang hidup sebagai endofit.

 
Reproduksi aseksual dengan zoospore, sedang seksual dengan anisogami. Zoospora dan gamet mempunyai dua flagel yang heterokon dan terdapat di bagian badannya yang berbentuk buah pear atau sekoci. Pada waktu bergerak flagel yang panjang dan mengikilat menghadap ke muka, sedang yang pendek menghadap ke belakang. Dekat tempat keluarnya flagel terdapat bintik mata berwarna pirang kemerah-merahan dan satu kromatofora berwarana pirang.
(Neni Husnaidah,.2005:67)

Adapun ciri-ciri dari alat gerak phaeophyta, yaitu :
1.   Berupa flagel, terletak pada sel-sel perkembangbiakan dan letaknya lateral.
2.   Berjumlah 2 yang heterokon dan terdapat di bagian samping badannya yang berbentuk pir.
3.    Pada waktu bergerak ada yang panjang, mempunyai rambut-rambut menghadap ke muka dan yang pendek menghadap ke belakang.
4.   Dekat dengan keluarnya flagel terdapat bintik mata yang berwarna kemerah-merahan,
Berdasarkan tipe pergiliran keturunan, terbagi atas :
1.      Golongan Isogeneratae
Golongan isogeneratae yaitu golongan tumbuhan yang memiliki pergiliran keturuan isomorf. Sporofit dan gametofit mempunyai bentuk dan ukuran yang sama secara morfologi tetapi sitologinya berbeda. Contoh: Ectocarpus
2.      Golongan Heterogenerate
Golongan heterogenerate yaitu golongan tumbuhan yang memiliki pergiliran keturunan yang heteromorf. Sporofit dan gametofitnya berbeda secara morfologi maupun sitologinya.
Contoh: Laminaria
3.      Golongan Cyelosporae
Golongan cyelosporae yaitu golongan tumbuhan yang tidak memiliki pergiliran keturunan. Contoh: Fucus
Phaeophyceae bersifat autotrof fotosintesis, yang terjadi pada setiap helaian daun. Karbohidrat yang dihasilkan ditransportasi ke tangkai yang menyerupai batang.    
Cara reproduksi kelas Phaeophyta terbagi atas 2, yaitu :


1.   Secara Vegetatif (Aseksual)
a)Fragmentasi
b)   Pembentukan Spora, baik zoospora   maupun aplanospora
2. Secara Generatif (Seksual)
a.       Isogami
b.      Anisogami
c.       Oogami
Anggota Phaeophyceae meliputi 13  bangsa yaitu : Phaeosporales(Ectophorales), Laminariales, Dictyotales, Fucales, Chordariales, Sporochinales, Desmarestiales, Cutleriales, Sphacelariales, Tilopteridales, Dictysiphonales, Scytosiphonales, Durvillaeales.
(Karmahlia,2012,http://karmahlia.blogspot.com)

No comments:

Post a Comment